Sabtu, 15 Juli 2017

Mitos Jawa 5 Sosok Legenda Dunia Supranatural yang Menakutkan

Seperti layaknya di Negara Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan keyakinan, menjadikan setiap daerah ataupun kawasan memiliki cerita mitos, legenda, dan tahyulnya masing-masing. Hal ini pun terjadi di negara-negara barat, mereka pun memiliki cerita mitos, legenda, dan tahyul yang hanya hidup dan diyakini hanya oleh masyarakat kawasan tertentu. Orang barat mengenalnya dengan sebutan urban legend atau legenda masyarakat setempat. Sosoknya mungkin bisa sama, namun penggambaran dan kelakar bisa saja berbeda. Seperti sosok legenda yang dirangkum berikut:

1. Spring Heeled Jack
Inggris Raya, sepertinya merupakan sebuah wilayah di benua Eropa yang memiliki banyak cerita baik itu berupa mitos maupun legenda rakyat, yang dituturkan secara temurun. Salah satu legenda yang popular di dataran Inggris Raya adalah Spring Heeled Jack, digambarkan sosoknya tubuhnya tinggi-gempal, matanya merah dan selalu menggunakan jubah hitam. Untuk kali pertamanya Spring Heeled Jack diberitakan pada tahun 1837, dan penampakan kemudian terjadi di sekitaran Inggris, dari London hingga Sheffield dan Liverpool, untuk selanjutnya Skotlandia. Spring Heeled Jack dikenal dengan kemampuan melompat dan menangkapnya yang luar biasa. Penampilan dan kemampuannya itulah yang menjadi momok menakutkan dalam sebuah legenda tutur dan mitos, masyarakat dataran Inggris Raya.
Bahkan laporan pers pun turut menyebarkan sosok urban legend ini di akhir abad ke 19, dan dikabarkan masih melakukan penampakan hingga abad ke 20, ketika dilaporkan terlihat di Praha dan Texas. Beberapa teori paranormal mengatakan bahwa sosok Spring Heeled Jack adalah sesosok iblis dan adapula yang menyatakan mahluk luar bumi. Namun seiring dengan perdebatan, sosoknya menjadi lebih menakutkan dan keji, seiring dengan mereka yang mengaguminya. Salah satunya adalah seorang bangsawan muda Irlandia, Henry Beresford, Bangsawan garis ketiga dari Waterford. Namun di dalam ketidakpastian, Spring Heeled Jack tetap hidup sebagai bayangan urban legend. 

2. Vampir di Pemakaman Highgate
Sosok urban legend ini ramai dikabarkan bergentayangan disekitaran London Highgate Cemetery di akhir era 70’an. Kawasan tersebut merupakan pemakaman yang sudah lama tidak dipakai dan diabaikan. Ditempat tersebut juga beberapa orang termasuk Sean Mancester dan David Farrant, melihat sosok bayangan asing.
Pada bulan Desember 1969, David Farrant mengatakan bahwa dirinya telah menyaksikan sesok bayangan mahluk berwarna abu-abu di pemakaman tersebut. Pernyataan David tersebut pun dibenarkan oleh penduduk sekitar Pemakaman London Highgate. Sosok bayangan tersebut semakin menguat eksistensinya ketika Sean Manchester mengatakan kepada Hampstead dan Highgate Express, bahwa sesosok vampire abadi bersemayam di pemakaman tersebut, sejak abad ke 18. Semenjak itulah sosok vampir tersebut menjadi urban legend seperti terlahir.
Sean bahkan mengatakan vampir tersebut diagung-agungkan oleh para pemuja setan, sehingga atas dasar itu tubuhnya harus ditusuk, dipenggal dan dibakar.  Sean dan David pun seperti saling membenarkan cerita versi masing-masing, hingga puncaknya yaitu pada 13 Maret tahun 1970, seorang pemburu vampir melihat sekumpulan orang berjalan memasuki kawasan pemakaman London Highgate, bahkan polisi pun berusaha menghadang mereka. Bahkan fenomena menjadi semakin aneh, David dalam websitenya selalu memiliki pemahaman  yang berlawanan mengenai vampir sebagai fenomena supranatural yang terjadi di Highgate. David ditangkap oleh polisi pada Agustus 1970 atas kepemilikan salib dan kayu pancang.
Sementara Sean bertindak lebih antisipatif dan tradisional, ia menaruh bawang putih dan air suci di dalam sebuah katakom yang ia klaim hasil penelusuran seorang gadis yang berjalan dalam tidurnya. Ia pun merencanakan untuk melakukan penusukan dengan kayu pancang terhadap salah satu jasad, namun dihalang-halangi oleh temannya.
Aktifitas aneh yang dilakukan oleh Sean dan David ini telah menjadikan sosok vampir itu hidup dalam sebuah budaya tutur, dan menjadi legenda masyarakat setempat. 

3.Bloody Mar
Walaupun identitas Bloody Mary yang sebenarnya masih belum terungkap, namun sosok ini telah dihubungkan secara individu, baik dari seorang ibu yang bunuh diri setelah membunuh anaknya, hingga ke nama Mary Worth yang merupakan korban dari eksekusi Salem—pengadilan yang memburu para penyihir untuk dibunuh. Bahkan Bloody Mary pun diduga sebagai sosok Ratu Mary yang terkenal selalu menderita keguguran pada kandungannya dan melakukan sejumlah pembunuhan 

4.St. Mark’s Eve
Sosoknya diabadikan di dalam sebuah syair John Keats, St. Mark’s Eve, pada 24 April, beberapa hari sebelum perayaan hari St. Mark Sang Pengabar. Namun sosoknya hidup dalam sebuah budaya tutur masyarakat Inggris dari abad ke 17 hingga abad ke 18. Sesosok bayangan manusia yang selalu terlihat duduk  selama jam 11 malam hingga jam satu dini hari di sebuah beranda gereja di sebuah desa, jika terjadi demikian maka dipastikan seseorang akan meninggal, atau akan ada orang yang meninggal.
Namun cerita urban ini lebih terasa astmosfernya di pedesaan bagian utara dan barat di Inggris, dikatakan bahwa hantu seseorang yang akan meninggal terlebih dahulu akan memasuki gereja. Di dalam gereja hantu tersebut ia akan mempersiapkan kematiannya yang akan datang. Versi cerita lainnya bahkan lebih seram lagi, sosok tersebut digambarkan tidak memiliki kepala, tubuhnya busuk, seperti zombie. Di Yorkshire Utara, tempat cerita urban tersebut diyakini, jika mahluk tersebut tertidur ketika mengawasi korbannya, maka ia akan mati pula dalam jangka waktu yang tidak lama. 

5.Doppelgängers
Doppelgänger sering dianggap sebagai hantu yang suka menyerupai sehingga akan selalu menjadi kembaran manusia hidup yang disukainya. Kehadirannya selalu dianggap pertanda buruk dan kesialan, entah itu kematian ataupun kejadian buruk. Selalu terlihat menyerupai dan persis ini, mengingatkan doppelgänger sebagai sebuah sosok yang hidup dalam mitos mulai masyarakat Mesir kuno hingga bangsa Utara (Viking), namun kemunculan sosoknya yang mengikuti modernisasi zaman, menjadikan  Doppelgänger sebagai sosok yang hidup dalam cerita urban, dan menjadikan acara berkemah semakin menarik. Kehadiran Doppelgänger pun dilihat sebagai sosok teman dekat, anggota keluarga, yang merasa iri terhadap sosok yang dijiplaknya, kehadirannya pun merupakan peringatan bagi mereka yang mempercayainya. (*)

TEMUKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar