Setiap pulang kerja atau kerja lapangan hampir di tiap ruas jalan ditemui penjual batu akik atau tukang gosok batu akik. Ada apa gerangan dengan trend batu akik ini? Kali ini admin tertarik untuk mengulas Fenomena Trend Batu akik dan serba-serbinya. Mulai dari awal trend Batu akik ini dimuliai, jenos-jenis batu akik atau mungkin hal mistis dari batu akik itu sndiri yang dipervaya oleh masyarakat memiliki pengaruh tertentu pada pemiliknya. Bagi anda yang hobby batu akik silahkan menyimak trend batu akik dan serba serbinya ini.
Belakangan batu akik tiba-tiba jadi primadona. Harga jual dari pertambangan rakyat melonjak 500 persen. Di sentra penjualan batu akik terbesar se-Asia Tenggara, Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, pedagang meraup untung hingga 400 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Suara desing mesin gerinda terdengar sepanjang hari di sudut Kota Aceh. Suara itu berasal dari ratusan batu alam yang sedang dipotong atau diasah di rumah-rumah warga.
Demikian gambaran ledakan batu akik di "Negeri Serambi Mekkah". Penggemar batu akik seperti idocrase dan giok terus tumbuh. Hampir di semua pusat pertokoan, pasar tradisional, dan modern ada tempat pengasahan dan penjualan batu alam.
Geriap batu akik juga terdengar di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Di sini akik bahkan sempat mendunia karena penemuan intan di Pendulangan Cempaka, Sungai Tiung, Desa Pumpung, Cempaka, pada 1965. Meski menghasilkan akik sejak 1960-an, batu-batu mulia baru digandrungi sekitar dua tahun terakhir.
Sebelumnya, batu akik dari pendulangan tradisional Cempaka tidak mampu mengimbangi kebesaran intan trisakti yang tersohor hingga ke luar negeri. Banyak jenis batu alam dari pendulangan intan tradisional, antara lain kecubung, fosil, amparan, badar besi, pirit, kelulut, dan merah borneo.
Oleh para perajin, bongkahan batu dibelah-belah dan digosok dengan cara tradisional sehingga menghasilkan batu-batu yang indah dengan beragam corak. "Petambang mendapatkan bongkahan batu itu paling tidak di kedalaman 20 meter," kata Muhammad Aini (45), perajin perhiasan dan batu permata di Desa Pumpung, Cempaka, Kota Banjarbaru.
Selain batu aceh dan batu martapura, jenis batu akik yang sedang naik daun adalah batu bacan dari Pulau Bacan, Maluku Utara. Konon, bacan menjadi primadona karena dipakai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Batu bacan terdiri dari dua jenis, yakni bacan doko dan bacan palamea. Bacan doko umumnya berwarna hijau tua dan bacan palamea berwarna kebiruan. Nama doko dan palamea merupakan nama desa di Pulau Bacan tempat diambilnya batu-batu itu.
Harga Batu akik melambung
Harga jual batu akik sangat bergantung pada warna, tingkat kejernihan, ukuran, dan kekerasan batu. Batu bacan dengan berat 5 gram dijual Rp 3 juta-Rp 5 juta per butir. Fadly Sabban, warga Ambon, bahkan bisa menjual batu bacan seberat 20 gram dengan harga Rp 30 juta-Rp 50 juta per butir. Batu bacan kini menjadi batu termahal yang dilirik oleh pasar Taiwan hingga Jepang.
Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh Nasrul Sufi mendata jumlah penggemar batu akik terus meningkat. Pada 2011, penggemar batu akik hanya sekitar 30 orang dan kini 50.000 orang. Harga batu aceh pun melonjak drastis dibandingkan tahun lalu.
Pengusaha batu akik, Muhammad Syukur (33), menuturkan, setahun lalu harga bahan mentah idocrase kualitas super dari petambangnya berkisar Rp 400.000 per kilogram. Kini harganya bisa Rp 100 juta-an per kg. GaPBA Aceh mencatat, pebisnis batu akik melonjak hingga 15.000 orang di seluruh Aceh.
Fenomena batu akik terjadi ketika warga menemukan bahan mentah batu alam jenis idocrase di Betung, Kabupaten Nagan Raya, pada 2013. Idocrase kemudian menang dalam Indonesian Gemstones Competition and Exhibition 2013 dan 2014 di Jakarta.
Melihat ledakan permintaan, GaPBA Aceh membangun Sentra Kerajinan Batu Alam Aceh di Ulee Lheue, Banda Aceh, pada November 2014 dengan perputaran uang mencapai Rp 250 juta per hari. "Keuntungan yang didapat para pebisnis itu 20-30 persen per hari dari semua perputaran uang tersebut," ujar Nasrul.
Geliat batu akik juga kentara di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, yang dihuni 1.400 pedagang akik. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pedagang Pasar Rawa Bening Tanwir Lubis menyebut kenaikan omzet hingga 400 persen dibandingkan tahun lalu. Omzet pedagang grosiran kecil, seperti Kios Batavia, mencapai Rp 20 juta per hari.
"Tren batu akik meledak lagi karena munculnya batu alam Indonesia. Batu bacan, bengkulu, aceh, dan lampung. Dulu orang enggak perhatian. Saya keliling seluruh daerah dan memang setiap daerah ada potensi batu akik," kata Tanwir.
Berikut ini info Khasiat Warna Batu akik / Batu mulia yang dikumpulkan dari beberapa sumber….
PUTIH. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia dari berlian putih, kwarsa yang jernih, mutiara putih, akik putih yang tranparant dan kalsit, Safir putih, biduri bulan, biduri laut, moonstone. Warna dari bebatuan ini memunculkan sumber energi di bagian kepala (ubun-ubun), cakra tertinggi ( yang ke tujuh ). Selain itu diyakini menghasilkan getaran-getaran yang positif untuk membantu menciptakan harmonisasi, kesembuhan dan menjaga kesehatan tubuh.
UNGU. Warna ini meliputi jenis: kecubung (ametis) dan turmalin ungu. Warna ungu masih berkaitan dengan kepala sebagai cakra ke tujuh (Cakra Mahkota). Getaran jenis ini sangat membantu menumbuhkan ketenangan, mengurangi emosi yang negatif; lebih banyak menghasilkan getaran feminin; baik untuk membantu pengembangan kebatinan yang positif, dan daya stamina tubuh.
BIRU, BIRU TUA Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia safir, turmalin, lapis lazuli, batu-batu yang berwarna agak biru tua. Getaran warna dan jenis batu terkait dengan cakra ke enam ( Cakra Adnya – yang terletak di tengah kening kepala ). Getaran jenis ini membantu menumbuhkan kebijaksanaan, mengembangkan intuisi, memperkuat mata dan telinga, memperkuat daya-ingat, bahkan membantu meningkatkan kepekaan terhadap dunia supranatural.
HIJAU KEBIRU-BIRUAN DAN BIRU MUDA. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia pirus, akuamarin, topas biru, malasit biru, kwarsa yang biru, juga turmalin yang biru. Getaran warna dan jenis batu ini, berkaitan dengan cakra yang ke lima (yang terletak di tenggorokan). Pengaruh getarannya membantu dalam kelancaran berbicara dan bernyanyi, menyehatkan bagian leher, tenggorokan, dan bagian bahu. Selain itu getarannya membantu manusia menjadi lebih bijaksana.
HIJAU. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia giok, zamrud, malasit hijau, peridot, turmalin, kalsit yang hijau, mata-kucing yang hijau -hijau muda, dan Batu Bacan. Warna hijau berkaitan dengan cakra yang ke empat (yang terletak di daerah jantung/dada). Getarannya membantu memperkuat jantung, menumbuhkan kasih-sayang, menambah kesadaran-materi (kebendaan) dan memperkuat otot-otot dan syaraf serta dapat mengurangi emosi yang menghasilkan energi negatif.
KUNING DAN KUNING-KEEMASAN. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia Topas Kuning, Safir Kuning, Citrin, dan mata-kucing yang kekuning-kuningan. Warna dan getarannya berkaitan dengan cakra ke tiga (yang terletak di dekat pusar). Diyakini getarannya dapat membantu menambah energi-jantan ( maskulin ), memperkuat vitalitas pria, memperkuat tubuh secara umum dan membantu juga pengembangan cakra ke tiga.
MERAH JINGGA-ORANYE. Warna yang satu ini dihasilkan dari semua jenis akik (terutama mengarah ke warna oranye), citrin yang juga mengarah ke warna oranye dan carnelia. Warna dan jenis ini berkaitan dengan cakra yang ke dua ( yang terletak sedikit di bawah pusat/puser ). Pengaruh getarannya membantu memperkuat daya kemampuan vitalitas, memperkuat daya-kreatif dan memperkuat cakra ke dua.
MERAH JAMBU. Warna yang satu ini dihasilkan dari kwarsa ros, tourmalin, garnet dan koral, dan batu-batu yang berwarna merah-jambu.Diyakini getarannya menambah kehalusan cinta, kehangatan yang damai dan positif. Selain itu batu-batu ini juga dapat mempengaruhi cakra yang ke empat, yaitu daerah jantung.
MERAH. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia mirah siam, ruby, jasper, garnet dan koral. Jenis ini berkaitan dengan cakra pertama (terletak di tunggir, bagian “tempat duduk”). Pengaruh getarannya menumbuhkan hawa-panas, menambah tenaga tubuh secara keseluruhan karena mempengaruhi peredaran darah, menjadi lebih giat bekerja dan membantu “membuka” cakra pertama.
COKLAT. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu Mulia seperti tiger eye, akik, topas coklat, dan jasper. Jenis ini berkaitan dengan paha. Diyakini getarannya menambah ketenangan, memperkuat kaki bagian paha dan menjadi “penyalur” tenaga ke bawah.
ABU-ABU. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu akik, mutiara yang abu – abu, dan mata-kucing yang keabu-abuan, serta badar besi. Getaran warnanya berkaitan langsung dengan bagian tengah kaki ( betis ). Pengaruh getarannya memperkokoh kaki, menambah ketabahan dan menjadi “penyalur” tenaga ke bumi.
HITAM. Warna yang satu ini dihasilkan dari Batu onyx, akik, koral hitam, safir hitam, batu wulung, semua jenis batu yang warnanya hitam kelam. Warna dan getarannya berkaitan dengan telapak kaki. Pengaruhnya sangat memperkuat daya-fokus (ketekunan dalam urusan duniawi), keteguhan, ketabahan, dan menambah pula ketenangan. Selain itu menjadi “penyalur” tenaga langsung ke bumi.