Minggu, 04 September 2016

Tradisi Minum Air Hujan Di Garut Membuat Anak Jadi Pintar

Tradisi Minum Air Hujan - Sebuah kebiasaan dan tradisi banyak terdapat di tiap daerah di Indonesia. Sebuah tradisi selain untuk dewasa ada juga tradisi yang diperuntukan untuk anak-anak. Misalnya saja ada sebuah tradisi unik yang dilakukan masyarakat Garut pada jaman dahulu dan mungkin juga masih  dilakukan oleh sebagian masyarakat Garut Saat ini. Sebuah tradisi unik yaitu tradisi minum air hujan Di Garut membuat anak jadi pintar dan cepat paham akan pelajaran di sekolah ataupun di pesantren. Bagi yang tidak tahu Garut, Garut adalah sebuah kota di Jawa Barat yang terkenal dengan penganan dodolnya dan juga di kenal sebagai kota Intan dan juga terkenal dengan nama Swiss Van Java.


Tradisi Minum Air Hujan
Di Garut sana anak-anak kecil biasa diminumi air hujan yang dipercaya dapat membuat anak-anak lebih pintar. Mitos ini ternyata sudah melegenda selama ratusan tahun. Walaupun praktek ini sudah jarang dilakukan, namun masih ada sebagian warga yang masih menggunakan terapi ini.

Filosofi Air Hujan
Dalam khasanah supranatural, air hujan ternyata memiliki beragam manfaat, selain dapat memberikan kesuburan bagi tanah dimuka bumi, air hujan ternyata juga bisa menjadi obat mujarab untuk digunakan sebagai media terapi alternatif supranatural. Menurut sejarah, mitos meminum air hujan bagi anak-anak berawal dari titah Embah Dalem Arif Muhammad yang merupakan salah satu leluhur Garut yang hingga kini warisannya tetap dipatuhi oleh anak keturunannya.

Asal Mula Tradisi Minum Air Hujan
Embah Dalem Arif merupakan tokoh yang membendung daerah aliran sungai yang ada di Garut sehingga hingga kini di Garut banyak terdapat danau. Embah Dalem Arif Muhammad berasal dari kerajaan Mataram di Jawa Timur. Mereka datang ke kawasan Garut untuk menyerang VOC di Batavia sambil menyebarkan agama Islam. 

Kisah embah dalem Arif muhammad

Menurut ceritanya Embah Dalem Arif Muhammad suka memberi minum anak-anaknya dengan air hujan yang bertujuan supaya anak-anaknya kelak tumbuh menjadi anak yang pintar dan berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Tradisi ini sampai sekarang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat, dan banyak yang sudah membuktikan kebenarannya.


Tradisi minum air hujan bagi anak-anak ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Air hujan yang diminum harus terlebih dahulu melewati berbagai syarat ritual. Yang digunakan adalah air hujan yang jatuh pertama kali pada setiap turun hujan. Air hujan itu harus ditadahi langsung dari langit, bukan air hujan yang terlebih dahulu jatuh menimpa genteng atau dedaunan. Air hujan ditampung dengan menggunakan botol, bukan dengan gelas atau wadah lainnya. Setelah botol penuh terisi air, langkah selanjutnya adalah dengan mendiamkannya selama satu hari satu malam hingga kotoran mengendap, kemudian memantrai air tersebut dengan jampi-jampi khusus yang diwariskan oleh Embah Dalem Arif Muhammad. Jampi-jampi khusus ini hingga kini masih ada dalam bentuk tulisan daun lontar dan disimpan di Museum Kabupaten Garut.

Setelah air hujan siap minum didapatkan, selanjutnya tinggal diminumkan ke anak sebanyak tiga gelas, pada pagi, siang, dan sore hari. Tradisi yang merupakan warisan dari Embah Dalem Arif Muhammad ini hingga kini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat Garut terutama yang tinggal dipedesaan.

Penutup :
Tapi ada satu pertanyaan yang mengganjal, dari segi kesehatan apakah tidak berbahaya minum air hujan langsung karena mungkin air hujan dulu dan jaman sekarang sangat jauh berbeda. Air hujan sekarang kadar asamnya cukup tinggi jangakan manusia besi saja bisa berkarat terkena air hujan. Tapi di masa lalu di saat air hujan masih murni dan polutan udara tidak seperti sekarang mungkin tradisi minum air hujan supaya anak lebih pintar ini masih layak kita lakukan sebagai suatu budaya unik suatu daerah.